Blog Tawangmangu

Tawangmangu, merupakan salah satu tempat wisata daerah pegunungan di kota Solo. Letaknya dekat di lereng Gunung Lawu bagian Barat. Seperti tempat wisata pegunungan yang lain seperti Puncak, Kaliurang , Gunung Bromo, Telaga Sarangan, dan lain-lain, Tawangmangu, memiliki udara yang dingin karena berada pada tempat yang tinggi. 

Untuk menuju kota wisata Tawangmangu, memerlu dari jalur darat dibutuhkan waktu sekitar 1 jam perjalanan karena menempuh sekitar 42 kilometer dari kota Solo. Setelah kilometer 20-an, perjalanan mulai mengasyikkan, karena bayak ditemui pemandangan alam yant indah. Sejak dari area persawahan yang hijau membentang luas di kanan dan kiri, jurang - jurang yang dalam sehingga dapat melihat pemandangan dibawahnya dengan leluasa, hingga pepohonan dan hutan di sekitar jalan yang seolah melambai-lambai mengucapkan selamat datang bagi pengunjung yang datang. 

 Salah satu tujuan wisata di Tawangmangu, adalah Wana Wisata dan Air Terjun Grojogan Sewu. Obyek wisata ini telah dikenal hingga ke manca negara, terbukti dengan banyaknya turis yang datang dan pergi silih berganti sejak turis domestik hingga turis asing. Bahkan namanya seolah menjadi icon wisata di kota Solo. Hal ini dirasakan pada kisaran tahun 1996 pada saat kami tinggal di Medan. Saat itu kami berkenalan saling menyebut nama dan latar belakang masing-masing. Kami kaget ketika menyebutkan asal dari Karanganyar, mereka tidak tahu. Kemudian kami sebut dekat Grojogan Sewu, mereka langsung menyebut "Oooo Grojogan Sewu di Solo?" jawab mereka. Nah dari cerita di atas kami menyimpulkan bahwa nama Karanganyar masih asing bagi mereka, dan seolah Grojogan Sewu merupakan aset Kota Solo.

<to be continued>

Tawangmangu merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan ini ternama karena merupakan daerah wisata yang sangat indah, berhawa sejuk, dan berpenduduk ramah. Tawangmangu dikenal sebagai obyek wisata pegunungan di lereng barat Gunung Lawu yang bisa ditempuh dengan kendaraan darat selama sekitar

Dalam suatu majelis mulia, Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : Syaikh yang terhormat, banyak perbedaaan pendapat yang terjadi di antara para aktivis dakwah yang menyebabkan kegagalan dan sirnanya kekuatan. Hal ini banyak terjadi akibat tidak mengetahui etika berbeda pendapat. Apa saran yang Syaikh sampaikan berkenan dengan masalah ini ?

Perbedaan pendapat seharusnya dapat memperkaya cakrawala berfikir dan wawasan pengetahuan. Namun banyak juga terjadi perpecahan ketika terjadi perbedaan pendapat. Berikut ini artikel yang pernah kudapatkan pada hari senin, 5 Juli 2004 jam 17:28:57 WIB oleh Salim bin Shalih al-Marfadi.